Kamis, 02 Maret 2017

Metode Dasar Pemancaran TV Warna

Televisi merupakan salah satu sarana penyampai informasi yang terbaik dari sarana-sarana penyampai informasi lainnya. Sebab selain suara yang ditampilkan jernih karena menggunakan metoda sinyal pembawa yang disampaikan pun juga jelas terlihat dengan adanya penayangan gambar-gambar melalui layar tabung televisi. Karena itu tidaklah mengherankan kalau sistem dalam televisi digunakan juga pada industry, kedokeran, pendidikan dan lain sebagainya.
Untuk itu pada modul ini mahasiswa diajak untuk memahami tentang elemen gambar, scanning, bingkai dan medan gambar, berkas defleksi, dan sinkronisasi.
Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang elemen gambar, scanning, bingkai dan medan gambar, berkas defleksi, dan sinkronisasi. Untuk menunjang kemampuan tersebut mahasiswa akan diberikan latihan-latihan sehingga mahasiswa akan lebih memahami konsep azas dasar dari pesawat televisi.

PENYAJIAN MATERI
Elemen Gambar
Elemen gambar yaitu bintik-bintik kecil dari sebuah gambar yang dicetak. Bila elemen-elemen ini terkena sinar, maka akan memberikan pantulan sinar yang membedakan antara gelap dan terang sehingga dapat membentuk bayangan bayangan gambar yang dimaksud. Kalau elemen gambar itu dipancarkan dan diproduksi dalam derajat ketinggian sinar atau bayangan yang sama dan dalam kedudukan yang sama pula, nantinya akan diperoleh gambar seperti aslinya.

Scanning
Scanning atau penelusuran merupakan proses penguraian elemen-elemen gambar langkah demi langkah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Dan penguraian untuk informasi tiap elemen gambar tidak pernah tetap, tetapi berubah-ubah dari waktu ke waktu karena obyek kamera berubah.
Untuk pengiriman seluruh informasi, dari obyek bersangkutan dalam jumlah yang sedikit. Untuk mengatasi hal ini sinyal informasi itu dikirimkan secara berurutan. Yaitu sinyal listrik yang digunakan untuk menyatakan kuat cahaya serta warna dari elemen gambar.
Kedua sinyal itu nantinya akan diterima oleh pesawat penerima secara berurutan satu persatu. Sinyal yang sesuai dengan kuat cahaya dan warna dari tiap elemen gambar. Sinyal itu dating satu per satu secara berurutan dan diubah kembali menjadi elemen-elemen gambar yang mengeluarkan cahaya pada tabung gambar serta disusun secara teratur pada permukaan fosfor tabung gambar. Dengan cara seperti itu akan direproduksi gambar sesuai aslinya.
Berkas-berkas electron yang keluar dan bergerak secara horizontal disebut ‘scanning horizontal’ dan yang bergerak secara vertical disebut ‘scanning vertical’.
Sinar electron yang keluar dari katoda tabung kamera atau tabung gambar ke permukaan layar diatur jalannya mulai dari titik sudut kiri atas dan diarahkan ke kanan melintasi semua elemen gambar dalam satu garis horizontal. Dalam hal ini dikatakan bahwa berkas-berkas electron itu men-sweep (menyapu) elemen-elemen gambar pada layar tabung kearah horizontal.
Pada saat sinar electron sampai di tepi kanan layar tabung, segera ia dikembalikan dengan cepat ke ujung kiri, akan tetapi sedikit dibawah titik semula. Hal ini dilakukan untuk memulai membuat garis mendatar berikutnya. Pada saat kembali ke kiri (garis loncat balik) tidak ada informasi gambar atau elemen-elemen yang di-sweep.
Gerakan berkas-berkas electron dari kiri ke kanan disebut langkah maju (trace), sedangkan gerak balik dari tepi kanan ke tepi kiri disebut langkah balik (retrace). Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan langkah balik ini jauh lebih pendek dari waktu yang dibutuhkan untuk membuat langkah maju.
Untuk memperoleh gambar yang baik dan sempurna, maka scanning itu haruslah dapat men-sweep elemen-elemen gambar sebanyak-banyaknya. Karena itu untuk satu gambar lengkap dibuat garis-garis scanning dalam jumlah yang banyak sekali. Pada televisi penerima garis scanning horizontal tampak sebagai garis-garis putih tipis memenuhi layar gambar., sedangkan garis retrace sama sekali tidak tampak.
Untuk tiap satu gambar lengkap pada sistem televisi kita menggunakan 625 garis-garis, dan setelah scanning kearah vertical (tegak), yaitu dengan mengembalikan berkas-berkas electron kembali ke ujung atas layar. Bidang yang dihasilkan dari penelusuran secara horizontal dan vertical ini selanjutnya disebut ‘raster’.
Scanning yang digunakan pada televisi adalah ‘interlaced scanning’ (penelusuran secara bersisipan). Dengan menggunakan metoda scanning berjalin ini gangguan ‘flickering” (gambar kedap-kedip) dapat dihilangkan.
Berikut ini proses interlaced scanning:
-       Pertama kali berkas-berkas electron diarahkan dari sudut kiri atas dan digerakan ke kanan sampai mencapai titik ujung tepi kanan. Ini merupakan scanning garis ganjil nomor 1
-       Setelah selesai satu garis, berkas electron dikembalikan ke kiri pada titik sedikit dibawah titik kiri semula, dan dari titik ini di scan garis ganjil nomor 3. Begitu seterusnya sampai pada ujung bawah. Setelah mencapai ujung akhir dibagian bawah ini berarti scanning lengkap pertama selesai dilakukan dan diakhiri pada titik tengah bagian bawah.
-       Sesudah itu sinar diarahkan lagi ke atas, dan berakhir pada titik tengah bagian atas. Dari titik tengah atas ini di-scan setengah garis horizontal ke kanan sampai pada ujung tepi kanan, kemudian dikembalikan lagi pada ujung kiri dan jatuh dibawah titik semula, akan tetapi diatas titik kiri permulaan garis ketiga, atau diantara titik nomor satu dan nomor 3. Dari titik baru ini dimulailah penelusuran garis genap pertama yaitu garis nomor 2
-       Mulai dari garis nomor 2 ini, terus menerus di-scan dari kiri ke kanan dan dikembalikan lagi ke kiri seperti halnya waktu men-scan garis-garis ganjil. Scanning garis genap ini berakhir pada ujung kiri bawah. Dengan demikian selesailah scanning untuk satu gambar lengkap. Kemudian untuk memulai scanning gambar kedua sinar electron dikembalikan lagi seperti semula.
Banyaknya garis pada keadaan yang sesungguhnya adalah tergantung dari sistem yang digunakan. Untuk sistem televisi di Indonesia menggunakan standard garis 625 yang terbagi menjadi dua (masing-masing 312,5 garis)
Didalam kamera mengubah informasi gambar menjadi sinyal video, rencana gambar diuraikan menjadi sejumlah garis-garis horizontal. Scanning horizontal ini tidak dilakukan secara berurutan, tetapi ditelusur lebih dahulu garis-garis nomor ganjil (1-3-5-7 dst) baru kemudian  garis-garis nomor genap (2-4-6-8 dst). Dengan demikian seluruh raster ditelusur dua kali untuk memperoleh luminansi yang lengkap.

Bingkai dan Medan Gambar
Untuk standard garis 625 terbagi menjadi dua, msing-masing 312,5 garis. Frekuensi ulang vertical adalah sebesar 50 Hz, maka seperangkat garis lengkap yang membentuk raster harus muncul diatas layar setiap 1/50 detik. Kita telah mengetahui bahwa frekuensi ulang garis sebesar 15.625 Hz untuk sistem 625 garis. Kalau frekuensi ulang garis 15.625 Hz kita bagi dengan frekuensi vertical sebesar 50HZ, maka akan kita dapatkan jawaban 312,5. Hitungan sederhana ini menunjukkan bahwa untuk setiap telusur vertical hnya terdapat separuh jumlah garis suatu gambar yang lengkap.
Setiap gambar televisi yang lengkap, terdiri dari dua telusur vertical, dan setiap telusur menhasilkan separuh jumlah garis suatu gambar lengkap. Hal ini berarti bahwa suatu gambar yang lengkap dihasilkan setiap 1/25 detik.
Setiap telusur vertical dari separuh jumlah garis gambar total di sebut medan gambar dan setiap gambar gabungan yang terdiri dari dua medan disebut bingkai gambar. Dengan demikian kita sudah mendapatkan istilah frekuensi medan, yang sama dengan defleksi vertical.
Sebagaimana sudah diterangkan tidak semua garis suatu medan berupa garis aktif (garis yang membawa gambar). Sekitar 25 per medan merupakan garis padam pada sistem 625/50.
Persistensi penglihatan kita itu membuat mata kita mempertahankan setiap medan selama jangka waktu yang pendek. Jadi kedua medan itu secara subyektif terpadu, dan kita juga melihat suatu bingkai lengkap meskipun pada kenyataannya kita itu benar-benar melihat dua medan yang terjadi pada selang-selang sebesar 1/50 detik.
Disamping itu, ketajaman vertical suatu gambar televisi diatur oleh jumlah garis telusur menurut standard garis masing-masing sedangkan ketajaman horizontal diatur sistem lebar jalur.

Berkas Defleksi
Untuk membuat raster dengan cara penelusuran, berkas-berkas electron harus diayun-ayunkan secara tepat dengan menggunakan metoda elektrostatis atau elektromagnit. Bila pada lintasan berkas electron tiu terdapat medan elektrostatis atau elektromagnit dan kekutan serta arahnya dikendalikan, maka arah dari lintasan berkas electron itu dapat berubah sesuai dengan medan tadi, dan berkas dapat jatuh pada titik dibidang penelusuran yang dapat kita atur. Defleksi berkas electron yang horizontal disebut defleksi horizontal, sedangkan yang vertical disebut defleksi vertical.
Pada umumnya defleksi dilakukan oleh medan elektromagnit, yaitu berkas electron dapat didefleksikan secara horizontal dan secara vertical dengan menggunakan kumparan defleksi. Kumparan defleksi ini disebut juga sebagai kumparan telusur dan dipasang dileher tabung gambar. Komponen ini disebut dengan ‘yoke’
Untuk menelusur gambar dengan benar, defleksi horizontal dan vertical harus mempunyai kecepatan konstan, serta waktu antara akhir penelusuran horizontal pertama dan permulaan penelusuran horizontal kedua harus dibuat sesingkat-singkat, begitu juga penelusuran vertical.

Sinkronisasi
Untuk dapat memprduksi gambar pada permukaan fosfor tabung gambar yang sama dengan apa yang dikirimkan, maka diperlukan suatu penyesuaian yang tepat. Jadi penelusuran yang dilakukan dibagian pemancar harus dapat diterima oleh pesawat penerima serta tersusun kembali sebagaimana mestinya. Proses inilah yang disebut sebagai sinkronisasi.
Sinkronisasi (synchronizing) atau yang disingkat sync,berarti menjamin bahwa berkas telusur di tabung gambar berada dalam irama langkah yang sesuai dengan irama langkah yang ada pada tabung kamera studio.
Berkas-berkas telusur ini bergerak bersama dari sudut kiri atas dan kapan saja berkas-berkas itu selalu ada dalam posisi yang sama diatas layar masing-masing. Informasi harus dipancarkan bersama dengan bentuk gelombang gambar untuk mensinkronisasikan telusuran dan untuk menjaga agar tetap berada dalam langkah irama yang sepadan.
Untuk mencapai pekerjaan itu diperlukan adanya pulsa-pulsa sinkronisasi pada setiap garis isyarat video untuk menjaga telusuran garis horizontal tetap dalam kedudukan irama langkah, begitu juga pada setiap medan isyarat (sinyal) video untuk menjaga telusuran vertical tetap dalam irama yang benar.
Pulsa sinkronisasi garis menurut standard garis 625, lamanya satu garis sinyal yang utuh (termasuk juga pulsa sinkronisasi)adalah 64 mikrodetik (I mikrodetik = 0,000001 detik) dan lamanya satu garis pulsa sinkronisasi 4,7 mikrodetik. Untuk setiap awal dan akhir dari garis sinyal video tidak berada pada daerah lebih hitam dari hitam untuk membentuk satu sisi dari garis pulsa sinkronisasi. Akan tetapi setiap garis mulai dan berakhir jatuh pada taraf hitam dengan periode waktu yang sangat pendek. Periode-periode tersebut sama dan sesuai dengan pemadaman pra garis dan akhir garis, atau yang disebut sebagai serambi depan dan belakang dari pulsa-pulsa garis sinkronisasi. Hal ini bertujuan untuk member peluang pada sirkuit sinkronisasi, terutama sekali bila pada saat melakukannya jatuh pada garis putih (awal dan akhir berada pada putih)
Perubahan maksimum dengan selang-selang yang ada didalamnya itu adalah dari putih ke hitam, dan selang-selang itu sendiri memberi peluang pada rangkaian timer untuk menanggapi perubahan yang mendadak dan tajam dalam sinyal amplitude.
Pulsa garis sinkronisasi bertindak mempegaruhi gerakan menapak kembali dengan bentuk gelombang arus gigi gergaji, dan ini berada dalam kumparan telusur. Dengan cara seperti ini penelusuran garis antara penerima dan pemancar berada dalam keadaan yang sinkron.

Pulsa Medan Sinkronisasi
Dalam melakukan penelusuran medan juga harus mampu menghasilkan sinkronisasi dengan level tinggi. Tetapi pekerjaan ini membutuhkan ketelitian karena gambar yang lengkap (bingkai) terdiri atas dua garis yang disisipkan. Hal ini berbarti bahwa dalam melakukan medan sinkronisasi harus mengenal dua medan suatu bingkai maupun menahan berkas electron vertical dalam gambar.
Setiap medan terdiri atas 312,5 garis dan setiap medan mempunyai sinyal sinkronisasi sendiri-sendiri. Sebenarnya bukan hanya ada satu pulsa diantara garis-garis tersebut, melainkan ada serentetan pulsa sinkronisasi di antara medan-medan tersebut.
Untuk sistem 625 garis yang membentuk raster, tidak semuanya merupakan garis aktif. Yang bertanggung jawab penuh mengenai pulsa-pulsa sinkronisasi pada garis ganjil maupun garis genap, serta kecermatan dalam menyisipkan garis-garis suatu medan dalam celah-celah diantara garis-garis medan lainnya adalah masalah waktu. Bila ada kesalahan dalam masalah waktu seberapapun kecilnya dapat mengakibatkan rusaknya penyisipan garis-garis  medan, dan juga tidak akan menghasilkan garis yang saling berpasangan rapi, tetapi akan terjadi tumpang tindih garis. Tentu saja hal ini merusak citra gambar yang dihasikan. Oleh karena itu pulsa-pulsa sinkronisasi harus dibangkitkan dengan kecermatan tinggi serta dijaga dengan hati-hati pada bagian penerima.

Pembangkitan Pulsa
Unuk membangkitkan pulsa-pulsa sinkronisasi serta untuk menghasilkan waktu yang tepat diperlukan adanya suatu konstruksi yang rumit, terutama yang berada pada pesawat pemancar. Sebab pada bagian studio (pemancar) harus dapat mengendalikan mutu sebaik-baiknya serta harus dapat menjamin tidak akan terjadi kemerosotan mutu isyarat referensi dan perubahan pewaktuan pulsa.
Pada bagian ini dilengkapi dengan sebuah osilator induk Kristal yang beroperasi pada dua kali frekuensi garis (31250 Hz) serta mampu untuk melakukan pengaturan waktu secermat mungkin untuk seluruh sistem frekuensi garis ulang hanya diperoleh dengan membagi keluaran osilator menjadi dua, sedangkan untuk mendapatkan frekuensi medan ulang sebesar 50 Hz menggunakan rqangkaian pembagi dengan 625 (bagian ini biasanya disebut dengan pencacah frekuensi).
Pulsa-pulsa garis medan yang diperoleh dengan cara seperti itu mampu menggerakan pembangkit masing-masing, sehingga hasilnya nanti akan pas untuk sinkronisasi dan pemadaman.
Osilator induk berada dalam kendali frekuensi dari sebuah pengontrol, dimana pengontrol frekuensi ini menerima tegangan koreksi dari bagian diskriminator. Bagan diskriminator menerima masukan dua sinyal, yang pertama dari sumber pewaktuan dan yang kedua dari bagian generator pulsa medan. Dua sinyal yang masuk ke bagian diskriminator harus saling berpadanan, jika tidak maka frekuensi atau fasanya menimbulkan kesalahan, sehingga tegangan yang semestinya masuk pada bagian pengontrol frekuensi menjadi tidak benar.
Generator-generator garis dan medan juga memproduksi arus dengan bentuk gigi gergaji. Arus ini digunakan untuk mendefleksikan berkas-berkas electron dalam tabung kamera, sedangkan pulsa-pulsa selanjutnya yang diambil dari bagian jaringan digunakan untuk memadamkan atau memutuskan berkas-berkas electron yang ada pada tabung kamera selama periode-periode pengikutan kembali garis dan medan. Pulsa-pulsa tersebut dimasukan atau diumpankan ke bagian kisi atau penembak katoda tabung dengan perjalanan awal menuju ke negative sedangkan akhir menuju ke positif.

Metoda Dasar Pemancaran Sinyal Televisi Warna
Gambar dan bentuk motif apapun yang hendak dipancarkan dalam sistem pertelevisian terdiri dari elemen-elemen gambar sebagaimana yang sudah diterangkan. Semakin banyak dan semakin sarat elemen gambar yang berada pada luas elementair, akan semakin jelas gambar tersebut serta semakin tajam dilihat.
Untuk memudahkan dalam transmisi gambar, maka gambar tersebut dibagi-bagi menjadi bagian-bagian kecil. Begitu juga kuat cahaya dan warna elemen gambar ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal listrik yang dikerjakan oleh tabung kamera serta ditransformasikan secara berurutan.
Bila sinyal-sinyal yang dipancarkan itu telah diterima oleh pesawat penerima, sinyal-sinyal itu satu persatu diubah menjadi iluminasi pada layar flour yang ada pada tabung gambar pesawat penerima, sehingga akhirnya nanati akan dihasilkan gambar yang dapat dilihta sebagaimana aslinya.
Dalam hal ini, pemancar televisi warna juga harus memancarkan sinyal yang dapat diterima dan direproduksi oleh penerima televisi warna.
Untuk mengetahui metoda special yang digunakan pada pemancaran sinyal televisi warna, perlu diketahui dulu metoda dasar yang digunakan untuk memancarkan sinyal-sinyal televisi. Metoda dasar tersebut sering disebut juga sebagai metoda pemancaran sinyal televisi secara parallel.
Pada sistem parallel, untuk memancarkan sebuah gambar berwarna, sinar yang datang dari obyek yang dibidik oleh kamera diuraikan menjadi tiga warna primer dari tiga komponen cahaya, yaitu merah, hijau dan biru. Penguraian itu dilakukan dengan menggunakan filter warna (penyaring warna). Sesudah penguraian itu dilakukan, tiga komponen warna diubah menjadi tiga sinyal video (RGB) yang dilakukan oleh tabung kamera pemancar.
Bila ketiga sinyal video itu ditransmisikan oleh tiga bagian pemancar yang satu sama lain tidak saling bergantungan (berdiri sendiri-sendiri) dan sinyal itu disampaikan ke masing-masing tabung gambar, pada stasiun pemancar terdapat tiga kamera. Masing-masing kamera menelusuri obyek yang dituju dan setiap kamera dilengkapi dengan filter warna. Dengan adanya filter warna masing-masing kamera hanya akan membangkitkan warna primer. Yaitu satu kamera membangkitkan tegangan sinyal warna merah, satu kamera membangkitkan tegangan sinyal warna hijau dan satu kamera mebangkitkan sinyal warna biru.dengan cara seperti itu gambar yang hendak dipancarkan diuraikan menjadi tiga warna primer, dan setiap warna dimodulasikan pada gelombang pembawa sendiri-sendiri untuk kemudian dipancarkan dengan menggunakan tiga pemancar yang tidak saling bergantungan.
Karena masing-masing sinyal ditransmisikan oleh tiga pemancar, maka penguatan yang dilakukan pada penerima dari ketiga sinyal itu dilakukan oleh penerima yang saling terpisah (untuk selanjutnya dilakukan pendeteksian). Sinyal-sinyal yang telah dideteksi disebut ‘sinyal video’ dan diumpankan pada tabung gambar, sehingga tampilah warna primer merah, hijau dan biru.
Tiga warna primer yang tampil pada tabung gambar merupakan warna yang saling berimpitan. Karena mata kita tidak mempunyai kemampuan atau kepekaan terhadap tangkapan warna-warna itu secara terpisah-pisah, maka warna-warna yang ada dan ditampilkan pada tabung gambar tampak sebgai warna dari obyek asli yang dibidik oleh kamera. Hal inilah yang disebut sebagai ‘pemancaran sinyal sistem paralel’. Pemancaran sistem parallel ini tidak memiliki syarat-syarat kompatibilitas, sehingga kurang efisien serta mengandung banyak kerugian antara lain:
-       Untuk mendapatkan gambar dengan kualitas yang sama seperti gambar hitan dan putih, dibutuhkan lebar bidang tiga kali lipat daripada untuk televisi monokrom
-       Siaran televisi hitam-putih tidak dapat diterima oleh penerima televisi warna. Artinya penerima televisi warna itdak mampu menampilkan gambar hitam putih sebagaimana yang ditampilkan pada stasin pemancar.
-       Karena sinyal-sinyal yang dipancarkan  pada stasiun pemancar hanya merupakan sinyal merah, hijau dan biru, maka untuk pesawat  penerima televisi monokron tidak akan dapat menampilkan warna hitam putih.

Untuk mengatasi kerugian sebagaimana yang telah disebutkan, maka metoda dasar pemancaran sinyal televisi warna menggunakan sistem titik berurutan. Sebab dengan sistem berurutan ini akan dapat dipenuhi syarat kompatibilitas. Krena dengan sifat yang kompatiblitas , penerima televisi monokrom hanya menampilkan warna hitam, putih dan abu-abu. Begitu juga dengan sifat kompatibiltas pada penerima televisi warna akan dapat menampilkan acara-acara hitam-putih dan warna yang juga hitam-putih.
Karena itu dalam sistem televisi warna berlaku pula hal-hal yang ada pada sistem televisi monokron, yaitu:
-       Selisih antara pembawa gambar dengan pembawa suara harus selalu tetap, yaitu sebesar 5,5 MHz
-       Lebar band frekuensi untuk sinyal video adalah 5 MHz
-       Frekuensi garis mendatar atau frekuensi horizontal untuk setiap detik sebesar 15,625 Hz
-       Frekuensi scanning fertical atau frekuensi medan sebesar 50 Hz.
Karena penerima monokrom menampilkan nuansa kecerahan (brightness) dari obyek yang dibidik oleh kamera pemancar, maka untuk  pemancar televisi warna perlu juga untuk memancarkan sinyal kecerahan warna obyek agar nantinya dapat diterima pada penerima monokrom dengan warna hitam,putih dan abu-abu.

PENUTUP
A.      Rangkuman
-        Elemen gambar yaitu bintik-bintik kecil dari sebuah gambar yang dicetak. Bila elemen-elemen ini terkena sinar, maka akan memberikan pantulan sinar yang membedakan antara gelap dan terang sehingga dapat membentuk bayangan bayangan gambar yang dimaksud.
-          Scanning atau penelusuran merupakan proses penguraian elemen-elemen gambar langkah demi langkah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Dan penguraian untuk informasi tiap elemen gambar tidak pernah tetap, tetapi berubah-ubah dari waktu ke waktu karena obyek kamera berubah.
-          Berkas-berkas electron yang keluar dan bergerak secara horizontal disebut ‘scanning horizontal’ dan yang bergerak secara vertical disebut ‘scanning vertical’.
-          Scanning yang digunakan pada televisi adalah ‘interlaced scanning’ (penelusuran secara bersisipan). Dengan menggunakan metoda scanning berjalin ini gangguan ‘flickering” (gambar kedap-kedip) dapat dihilangkan.
-          Setiap gambar televisi yang lengkap, terdiri dari dua telusur vertical, dan setiap telusur menghasilkan separuh jumlah garis suatu gambar lengkap. Hal ini berarti bahwa suatu gambar yang lengkap dihasilkan setiap 1/25 detik.
-          Setiap telusur vertical dari separuh jumlah garis gambar total di sebut medan gambar dan setiap gambar gabungan yang terdiri dari dua medan disebut bingkai gambar. Dengan demikian kita sudah mendapatkan istilah frekuensi medan, yang sama dengan defleksi vertical.
-          defleksi dilakukan oleh medan elektromagnit, yaitu berkas electron dapat didefleksikan secara horizontal dan secara vertical dengan menggunakan kumparan defleksi. Kumparan defleksi ini disebut juga sebagai kumparan telusur dan dipasang dileher tabung gambar. Komponen ini disebut dengan ‘yoke’
-        Penelusuran yang dilakukan dibagian pemancar harus dapat diterima oleh pesawat penerima serta tersusun kembali sebagaimana mestinya. Proses inilah yang disebut sebagai sinkronisasi.
-        Pulsa sinkronisasi garis menurut standard garis 625, lamanya satu garis sinyal yang utuh (termasuk juga pulsa sinkronisasi)adalah 64 mikrodetik (I mikrodetik = 0,000001 detik) dan lamanya satu garis pulsa sinkronisasi 4,7 mikrodetik. Untuk setiap awal dan akhir dari garis sinyal video tidak berada pada daerah lebih hitam dari hitam untuk membentuk satu sisi dari garis pulsa sinkronisasi.
-          Pulsa garis sinkronisasi bertindak mempegaruhi gerakan menapak kembali dengan bentuk gelombang arus gigi gergaji, dan ini berada dalam kumparan telusur. Dengan cara seperti ini penelusuran garis antara penerima dan pemancar berada dalam keadaan yang sinkron.
-        Setiap medan terdiri atas 312,5 garis dan setiap medan mempunyai sinyal sinkronisasi sendiri-sendiri.
-        Yang bertanggung jawab penuh mengenai pulsa-pulsa sinkronisasi pada garis ganjil maupun garis genap, serta kecermatan dalam menyisipkan garis-garis suatu medan dalam celah-celah diantara garis-garis medan lainnya adalah masalah waktu. Bila ada kesalahan dalam masalah waktu seberapapun kecilnya dapat mengakibatkan rusaknya penyisipan garis-garis  medan, dan juga tidak akan menghasilkan garis yang saling berpasangan rapi, tetapi akan terjadi tumpang tindih garis
-        dalam sistem televisi warna berlaku pula hal-hal yang ada pada sistem televisi monokron, yaitu:
o   Selisih antara pembawa gambar dengan pembawa suara harus selalu tetap, yaitu sebesar 5,5 MHz
o   Lebar band frekuensi untuk sinyal video adalah 5 MHz
o   Frekuensi garis mendatar atau frekuensi horizontal untuk setiap detik sebesar 15,625 Hz
o   Frekuensi scanning fertical atau frekuensi medan sebesar 50 Hz.

B.       Latihan Soal/Test
1.      Apa yang dimaksud dengan elemen gambar?
2.      Jelaskan proses scanning interlaced!
3.      Jelaskan perbedaan medan gambar dan bingkai gambar!
4.      Apa yang dimaksud dengan sinkornisasi, mengapa sinkronisasi diperlukan dalam teknik televisi?
5.      Jelaskan peranan pusa-pulsa sinkronisasi!

C.       Kunci Jawaban
1.    Elemen gambar yaitu bintik-bintik kecil dari sebuah gambar yang dicetak. Bila elemen-elemen ini terkena sinar, maka akan memberikan pantulan sinar yang membedakan antara gelap dan terang sehingga dapat membentuk bayangan bayangan gambar yang dimaksud.
2.    Proses interlaced scanning (scanning berjalin):
-       Pertama kali berkas-berkas electron diarahkan dari sudut kiri atas dan digerakan ke kanan sampai mencapai titik ujung tepi kanan. Ini merupakan scanning garis ganjil nomor 1
-       Setelah selesai satu garis, berkas electron dikembalikan ke kiri pada titik sedikit dibawah titik kiri semula, dan dari titik ini di scan garis ganjil nomor 3. Begitu seterusnya sampai pada ujung bawah. Setelah mencapai ujung akhir dibagian bawah ini berarti scanning lengkap pertama selesai dilakukan dan diakhiri pada titik tengah bagian bawah.
-       Sesudah itu sinar diarahkan lagi ke atas, dan berakhir pada titik tengah bagian atas. Dari titik tengah atas ini di-scan setengah garis horizontal ke kanan sampai pada ujung tepi kanan, kemudian dikembalikan lagi pada ujung kiri dan jatuh dibawah titik semula, akan tetapi diatas titik kiri permulaan garis ketiga, atau diantara titik nomor satu dan nomor 3. Dari titik baru ini dimulailah penelusuran garis genap pertama yaitu garis nomor 2
-       Mulai dari garis nomor 2 ini, terus menerus di-scan dari kiri ke kanan dan dikembalikan lagi ke kiri seperti halnya waktu men-scan garis-garis ganjil. Scanning garis genap ini berakhir pada ujung kiri bawah. Dengan demikian selesailah scanning untuk satu gambar lengkap. Kemudian untuk memulai scanning gambar kedua sinar electron dikembalikan lagi seperti semula.
3.    Setiap telusur vertical dari separuh jumlah garis gambar total di sebut medan gambar dan setiap gambar gabungan yang terdiri dari dua medan disebut bingkai gambar. Dengan demikian kita sudah mendapatkan istilah frekuensi medan, yang sama dengan defleksi vertical.
4.    Untuk dapat memprduksi gambar pada permukaan fosfor tabung gambar yang sama dengan apa yang dikirimkan, maka diperlukan suatu penyesuaian yang tepat. Jadi penelusuran yang dilakukan dibagian pemancar harus dapat diterima oleh pesawat penerima serta tersusun kembali sebagaimana mestinya. Proses inilah yang disebut sebagai sinkronisasi.
Sinkronisasi (synchronizing) atau yang disingkat sync,berarti menjamin bahwa berkas telusur di tabung gambar berada dalam irama langkah yang sesuai dengan irama langkah yang ada pada tabung kamera studio.
Berkas-berkas telusur ini bergerak bersama dari sudut kiri atas dan kapan saja berkas-berkas itu selalu ada dalam posisi yang sama diatas layar masing-masing. Informasi harus dipancarkan bersama dengan bentuk gelombang gambar untuk mensinkronisasikan telusuran dan untuk menjaga agar tetap berada dalam langkah irama yang sepadan.
5.    Peranan pulsa-pulsa sinkronisasi adalah bertanggung jawab penuh mengenai pulsa-pulsa sinkronisasi pada garis ganjil maupun garis genap, serta kecermatan dalam menyisipkan garis-garis suatu medan dalam celah-celah diantara garis-garis medan lainnya adalah masalah waktu. Bila ada kesalahan dalam masalah waktu seberapapun kecilnya dapat mengakibatkan rusaknya penyisipan garis-garis  medan, dan juga tidak akan menghasilkan garis yang saling berpasangan rapi, tetapi akan terjadi tumpang tindih garis

DAFTAR PUSTAKA
Panduan Reparasi Peralatan Televisi Warna, 1992, CV Aneka, Solo
Suhana dan Shigeki Shoji. 1994. Teknik Telekomunikasi. Jakarta : Pradnya Paramita

SENARAI
Elemen gambar           : yaitu bintik-bintik kecil dari sebuah gambar yang dicetak.
Flicker                         : gambar kedip-kedip
interlaced scanning     : penelusuran secara bersisipan.
Scanning                     : penelusuran merupakan proses penguraian elemen-elemen
                                      gambar langkah demi langkah dari kiri ke kanan dan dari
                                      atas ke bawah
Sinkronisasi                 : (synchronizing) atau yang disingkat sync, berarti
                                      menjamin bahwa berkas telusur di tabung gambar berada
                                      dalam irama langkah yang sesuai dengan irama langkah
                                      yang ada pada tabung kamera studio.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar