Teknik Transmisi Dalam Telepon
Analogi
telekomunikasi
Penyampaian informasi dalam telekomunikasi dapat dianalogikan
dengan penyampaian/perpindahan barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Barang yang dikirim diberikan kepada perusahaan jasa transportasi, oleh perusahaan
jasa transportasi barang tersebut dikodekan dan dipaketkan. Ukuran dan bentuk
objek atau yang disebut juga voice
bandwidth (VBW).
- Jika informasi yang dikirim tidak sesuai atau kurang efisien maka dilakukan perubahan bentuk/pemotongan dengan seizin/ persetujuan pemilik barang. Jika pemilik barang menginginkan tidak adanya pemotongan, maka semuanya akan dikirim apa adanya dengan satu container khusus yang disewa sendirian. Ini disebut sewa borongan (leased channel). Penyewa dapat menentukan berapa besar kapasitas yang disewanya sesuai dengan ketersediaan dananya.
- Perusahaan transportasi tersebut tidak hanya menerima satu pesanan saja, tetapi banyak. Sebab itu, barang-barang tersebut dikelompokkan menurut tujuan dan jenis barangnya. Sesudah itu, di-packing kembali dalam group. Proses ini disebut dengan multiplexing.
- Packing yang siap di kirim, dimuat kedalam alat transportasi, dapat berbentuk truk, pesawat terbang atau kapal laut. Proses ini disamakan dengan modulasi.
- Proses pengiriman dapat melalui jalur darat, laut maupun udara dan disamakan dengan media pengiriman.
- Sesampainya di tujuan, barang yang ada dalam packing kemudian dibongkar menjadi kemasan asalnya dan disamakan dengan proses demodulasi.
- Setelah dibongkar, barang yang sesuai dengan kemasan pertama dapat dilihat kode barang yang tertera pada kemasan dan disamakan dengan proses demultiplexing.
- Berdasarkan informasi yang ada pada kode barang, barang dikirim ke tujuannya dan disamakan dengan proses penyambungan ke pelanggan.
- Setelah barang sampai ke tujuan, ongkos dibayarkan oleh pengirim atau penerima dan disamakan dengan proses billing.
Semua proses diatas dilakukan oleh perusahaan jasa pengiriman
barang yang juga mempunyai jaringan (network)
dibanyak tempat, baik itu cabangnya atau cabang perusahaan lain yang saling
bekerjasama. Ada juga perusahaan yang mengkhususkan diri pada proses packing dan depacking, atau khusus proses pemuatan kedalam kendaraan,
penyediaan media transportasi dan lain-lain. Dalam proses pengiriman, sering
terjadi gangguan yang disebabkan oleh sistem pengiriman dan cara packing yang kurang baik.
Proses transmisi atau pengiriman harus melewati tahap
perubahan bentuk informasi, multiplexing,
transmisi lewat media (penyesuaian dengan media kirim) serta proses depacking.
Voice bandwidth
(proses pembatasan)
Suara yang dihasilkan manusia tidak sama frekuensinya
walaupun nada yang diucapkan sama. Jika seseorang mengucapkan kata A pada
frekuensi 440Hz, maka frekuensi yang dikeluarkan bukan hanya 440Hz saja tetapi
juga 880, 1320 dan 1760 Hz yang merupakan frekuensi harmonis dan frekuensi nada
penyelaras lainnya. Tekanan suara ditentukan oleh amplitudo nada dasar yang
berkisar antara 10-500Hz untuk pria dan 200-1000Hz untuk wanita, sedangkan
frekuensi harmoniknya bergerak sampai 10 KHz. Alat music mempunyai pita frekuensi
yang lebih lebar dari suara dan harmoniknya bisa mencapai lebih dari 15KHz.
Total daya yang dikeluarkan oleh manusia berkisar 10-20μw yang sebagian
terdistribusi pada frekuensi 500-1000Hz.
Peralatan musik dapat mengeluarkan daya yang lebih besar, tergantung
dari jenisnya. Kepekaan telinga manusia tidak sama untuk semua frekuensi yang
diterima. Umumnya telinga kurang peka terhadap bunyi yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah frekuensinya. Telinga manusia paling peka pada frekuensi
300-1500Hz dan puncak kepekaanya pada frekuensi 800-1000Hz, dengan kata lain,
pada kepekaan rendah, suara yang masuk diredam dan pada kepekaan tinggi, suara
yang masuk tidak diredam. Suara baritone walaupun dikeluarkan dengan suara yang
keras akan terdengar lemah, sedangkan suara dengan oktav tinggi atau pada
frekuensi 800-2000KHz akan terdengar jelas walaupun diucapkan dengan lirih.
Untuk nada tinggi, manusia harus mengeluarkan tenaga yang besar agar terdengar
dengan baik.
Kesepakatan internasional untuk komunikasi telepon dibatasi
pada frekuensi 300-3400Hz saja, sehingga suara manusia pada telepon mengalami
perubahan. Bila berbicara dengan nada normal, tenaga yang ditangkap hanya 95%
dan akan berkurang bila nadanya rendah atau tinggi.
Peralihan dari 2
kawat ke 4 kawat
Pembicaraan telepon merupakan komunikasi full duplex yang jika saluran transmisinya berupa dua buah kawat,
maka disebut saluran transmisi 2 kawat 2
wire operation karena melewati kanal transmisi elektrik yang sama. Pada
komunikasi radio, pembicaraan dua arah memerlukan kanal transmisi yang terpisah
atau menggunakan pembagian waktu yang sesuai, sehingga dapat dikatakan,
komunikasi radio mempunyai 2 kawat untuk saluran pengiriman dan 2 kawat untuk
saluran penerima, dengan total 4 kawat saluran. Hampir semua sistem telepon,
terminal akhirnya (pesawat telepon pelanggan) disambungkan ke jaringan dengan 2
kawat, dilain pihak hampir semua sambungan telepon jarak jauh menggunakan
saluran 4 kawat untuk hubungan antar sentral. Setelah mendekati pelanggan, akan
berubah menjadi sambungan 2 kawat.
Antara sentral telepon lokal dan pesawat pelanggan digunakan
sepasang kabel untuk arah bolak balik (hubungan 2 kawat). Untuk hubungan pada junction (saluraan penghubung). Pada trunk, hubungan full duplex menggunakan saluran yang berbeda pada arah kirim dan
terima (hubungan 4 kawat). Dengan demikian harus ada translasi dari hubungan 2
kawat menjadi 4 kawat pada peralihan sentral ke saluran penghubung atau trunk. Peralatan untuk translasi disebut
hybrid seperti pada gambar.
Gambar.
Peralihan 2-4 kawat
Kualitas penerimaan
(S/N)
Pada proses transmisi ada 4 parameter yang perlu diperhatikan
sepanjang saluran yaitu :
- Distorsi redaman, yang terjadi pada saluran karena redaman pada tiap frekuensi yang berbeda-beda.
- Distorsi phasa, yang terjadi akibat perubahan phasa sinyal sepanjang saluran sehingga menyebabkan kualitas penerimaan menurun karena adanya redaman perubahan phasa.
- Level, yaitu kepekaan penerimaan yang dipengaruhi oleh level signal yang datang.
- Kualitas sinyal (SNR). Kualitas sinyal yang diterima tidak terlepas dari noise (derau) yaitu sinyal yang tidak diinginkan. Contohnya, pada pada radio FM yang sedang tidak terisi oleh siaran, akan terdenga suara mendesis yang dapat mengganggu kualitas penerimaan. Itulah sebabnya kualitas penerimaan sinyal dinyatakan dengan notasi S/N (signal to noise ratio). Semakin besar S/N, semakin baik kualitas penerimaannya. Dalam praktek, yang terukur dipenerima adalah S+N/N.
Ada 4 parameter penting yang berpengaruh pada kanal suara
yaitu Signal Power Level, Attenuation Distortion, Delay Distortion serta
Noise dan SNR. Pada sistem transmisi
pada hubungan telekomunikasi terdapat batas yang sangat lebar dari power level. Oleh karena itu dipakai
suatu satuan logaritmis untuk pengukuran power
level. Ini yang disebut dengan decibel
(dB) yang adalah perbandingan power input P1 dan power output P2.
Gambar. Perbandingan power input dan power output
Jika nilai P2 > P1 = Gain
Atau G = 10log(P1/P2)dB ..................................................................... (1)
Jika nilai P1 < P2 = Loss
(attenuation)
Atau L = 10log10(P1/P2)dB ................................................................... (2)
* Attenuation distorsion
Jika suatu sinyal dikirimkan dari
satu terminal ke terminal lainnya, maka sinyal itu akan mengalami redaman
sesuai dengan energy losses selama
perjalanan dalam media transmisi, dengan nilai redaman yang sama untuk seluruh
lebar frekuensi tersebut.
Contoh, suatu sinyal dengan bandwidth 300-3400 Hz dengan power level -10 dBm, disalurkan melalui
media transmisi yang mempunyai redaman 13 dB, maka power level sinyal adalah
sebesar -23 dBm pada seluruh bandwidth
frekuensi tersebut. Ini adalah kondisi ideal yang pada prakteknya tidak
demikian, karena apapun medi transmisi yang dipakai, pasti ada frekuensi yang
diredam lebih banyak dari frekuensi lainnya, sehingga redaman yang dialami
tidak merata pada seluruh bandwidth.
Dengan demikian sinyal yang diterima
tidak hanya diredam tetapi akan mengalami cacat redaman (attenuation distortion) yang berdampak pada grafik amplitudo
frekuensi.
* Noise
Noise atau
derau adalah parameter penting dalam teknik transmisi yang membatasi penampilan
suatu sistem telekomunikasi. Derau dapat dibagi
menjadi 4 bagian yaitu : thermal
noise, intermodulation noise, crosstalk, impulse noise.
(S/N) dB = level sinyal (dBm) – level noise (dBm) .............................. (3)
Contoh, sinyal dengan frekuensi 1000
Hz, mempunyai power level 15 dBm dan
mengalami noise dengan power level 5 dBm, akan mempunyai SNR sebesar 10 dB.
Jelaslah bahwa semakin besar nilai S/N, makin baik mutu komunikasinya. Untuk
itu dibuat spesifikasi minimum S/N dalam hubungan telekomunikasi untuk kepuasan
pemakai jasa telekomunikasi. Misalnya untuk sinyal suara 30dB, video 45db, data
15dB.
* Thermal noise
Thermal noise terdapat
disemua media transmisi dan semua peralatan komunikasi yang diakibatkan oleh
pergeseran electron bebas berkarakteristik distribusi energi merata pada
spectrum frekuensi dengan suatu distribusi Gaussian
sehungga disebut white noise. Semua
peralatan dan media transmisi mempunyai andil dalam timbulnya Thermal noise jika temperaturnyadiatas 0oK.
R.M.S noise voltage (Vn)
dapat dinyatakan dengan persamaan :
Vn = 4kTWR volts2 ............................................................................... (4)
Dimana W = banwidth
T = temperature absolute dalam oK
k = konstanta Boltcmann’saluran
(1,37 x 10-23)
joule per K
R = tahanan dalam sumber tegangan
* Intermodulation noise
Derau antarmodulasi terjadi karena
adanya intermodulasi antara sinyal satu dengan sinyal lainnya. Misalkan ada
sinyal dengan frekuensi F1 dan F2 merambat melalui suatu peralatan atau media
yang bersifat nonlinier, maka akan timbul modulasi antara kedua sinyal
tersebut. Intermodulasi ini dapat terbentuk dari harmonica suatu sinyal. Untuk
contoh diatas, intermodulasi yang terjadi akan mempunyai frekuensi-frekuensi
sebagai berikut :
Harmonic yang pertama : F1 ± F2
Harmonic yang kedua
: 2F1 ± FR ; F1 ± 2F2 ; dan seterusnya
Harmonic yang ketiga : 2F1 ± 2F2 ; 3F1 ± F2 ; dan
seterusnya
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya Intermodulation noise adalah :
> Level
setting yang tidak baik. Jika
level dari input dari suatu peralatan
terlalu tinggi, maka peralatan akan bekerja pada suatu daerah kerja yang
nonlinier dan disebut sebagai over drive.
> Penempatan komponen yang kurang benar
yang menyebabkan peralatan bekerja pada daerah yang nonlinier.
> Non
linier envelope delay
Meskipun penyebab Intermodulation noise berbeda dengan thermal noise , tapi dampak serta bentuknya sama.
* Crosstalk
Crosstalk atau pembicaraan silang adalah sambungan (coupling) yang tak diinginkan yang
terjadi pada saluran pembicaraan. Ada 3 hal penting yang menyebabkan crosstalk yaitu :
> electrical coupling diantara pair cable pada media transmisi kabel
> pengendalian
yang kurang baik dari frekuensi respon, misalnya desain filter yang kurang baik
>
Ketidaklinieran pada analog multiplex
system (FDM)
Pada dasarnya ada 2 macam crosstalk yaitu crosstalk yang terdengar tapi tidak jelas serta crosstalk yang terdengar jelas yang
mengganggu sambungan pembicaraan. Dilihat dari istilahnya, crosstalk secara umum adalah suatu ketidak seimbangan yang
menyebabkan suatu sinyal dari saluran yang satu ikut masuk pada saluran yang
lain sehingga sinyal dalam saluran yang dimasuki menjadi cacat. Jika crosstalk terjadi pada suatu hubungan
komunikasi suara, pembicaraan akan berkurang kualitasnya. Jika crosstalk terjadi pada suatu hubungan
komunikasi lain diluar suara, maka informasi/data yang sampai ketujuan
mengalami perubahan.
* Impulse noise
Impulse noise
adalah suatu derau sesaat berbentuk pulsa-pulsa sempit yang walaupun hanya
sesaat tetapi mempunyai amplitudo yang cukup besar. Derau ini tidak terlalu
berpengaruh pada komunikasi suara, tetapi sangat berpengaruh pada komunikasi
data, Impulse noise dapat merubah
informasi awal yang dikirim.
Multiplexing
Pada hubungan 4 kawat, tidak efisien jika satu saluran hanya
dipakai menyalurkan satu paket informasi saja. Idealnya beberapa peket yang
setujuan digabungkan menjadi satu paket besar dan dikirim bersamaan. Proses
penggabungan ini disebut multiplexing
dan penggabungnya disebut multiplexer.
Pada sisi penerima, terjadi proses demultiplexing.
Melalui proses ini, efisiensi perangkat dan saluran dapat terjadi.
Sistem modulasi
Sistem modulasi adalah peristiwa penumpangan sinyal informasi
kedalam gelombang pembawa (carrier).
Modulasi diperlukan untuk mempermudah radiasi sinyal, proses pengiriman akan
bekerja dengan baik serta mengurangi noise
dan interfensi. Gelombang elektromagnetik dapat dinyatakan dengan :
Xc(t) =A(t) cos
(ωc t + θ(t)
Y = A sin (ωt + ψ) à ω =
2 π f t ..................................................... (5)
Dimana : A(t) = Amplitudo
sesaat
θ(t) = Sudut phase
Sesudah penggabungan, maka sinyal hasil penggabungan dimuat
kedalam carrier yang berbentuk
sinusioda. Proses ini disebut modulasi. Setiap sinusioda mempunyai 3 parameter
yang berubah yaitu :
Ø
amplitudo,
disebut Amplitudo Modulation
dimana amplitudo berubah sesuai sinyal pengubah. Sinyal yang akan dibawa adalah
:
Ø
s = S sin ω(s) t , c
= C sin ω(c) t , ω() = 2 π f s
getaran pembawa yang berubah
amplitudonya :
c(m) = C(1+ks) sin ω(c)
t dimana k = index modulasi.
Modulasi dikatakan 100% jika k=1
c(m) = C + CS sin ω(c)
t sin ω(s) t
= C sin ω(c) t + ½ CS
(sin (ω(c)+ ω(s))t + sin (ω(c)+ ω(s))t
….. (6)
Gambar. AM
Gambar dibawah akan merinci
jenis-jenis AM :
Gambar. AMDSB
Jika yang diteruskan :
a. fc-fs, fc, fc+fs disebut AMDSB (Amplitudo Modulation Double Side Band)
b. fc-fs, fc atau fc, fc+fs disebut AMSSB (Amplitudo Modulation Single Side Band)
c. Jika amplitudo fc ditekan, disebut
suppress carrier
d. Jika yang dikirim adalah DSB denga
mengurangi satu side band , disebut
ISB
Ø
frekuensi, disebut Frequency Modulation dimana frekuensi berubah sesuai sinyal
pengubah. Persamaan frekuensi yang termodulasi :
Cfm = C sin ω(c)
(1+ ks) t
= C sin ω(c) (1+ ks sin ω(s))t) t
= C sin ( ω(c) + ks ω(c)
sin ω(s))t ....................................................... (7)
Gambar. Sampling
modulation
Dari persamaan diatas, terlihat bahwa frekuensi carrier akan bertambah atau berkurang
dengan perubahan maksimumnya adalah ∆f = ks ω(c) dan pita frekuensi
yang keluar adalah ω(c) - ∆f sampai ω(c) + ∆f dan BW =
2∆f. BW FM optimal dapat ditulis dengan persamaan :
BW = 2∆f + fm) .................................................................................... (8)
Dimana fm = frekuensi sinyal
tertinggi.
Semakin besaar harga kabel maka ∆f semakin besar dan BW yang
dibutuhkan akan semakin banyak. Berikut adalah gambar pemodulasian FM
Gambar. FM
Ø
phasa, disebut Phase Modulation
, dimana phasa berubah sesuai sinyal pengubah. Jika frekuensi pembawa ditulis
denga persamaan :
c = C sin (ωc t + ψ ) à ω = 2 π f t ...................................................... (9)
dan sinyal saluran = Saluran sin ωs
t , maka phasa frekuensi modulasi dapat ditulis,
CPM = C sin (ωc t – ks ∫ sin ωc t dt)
=
C sin (ωc t – ks / ωs cos ωs
t) ................................................. (10)
Alat yang melakukan pengubahan pada AM, FM dan PM disebut
modulator. Pada sisi penerima, terjadi proses demodulation oleh demodulator.
Frequency Division Multiplex (FDM)
Sistem gelombang pembawa telepon
terdiri dari peralatan terminal yang terdiri dari peralatan terminal yang
terletak pada sentral dan repeater.
Dalam sistem gelombang pembawa telepon, bagian dari tiap saluran pembicaraan
disebut kanal. Carrier telepon yang
digunakan dewasa ini diklasifikasikan menjadi FDM (Frequency Division Multiplex) dan TDM (Time Division Multiplex). Dalam FDM , bidang frekuensi saluran
dibagi menjadi bidang-bidang frekuensi yang sempit, dimana masing-masing
menghasilkan satu kanal. Repeater
dalam sistem ini terdiri dari amplifier dan equalizer. Dalam sistem TDM,
penggunaan waktu dari saluran dibagi-bagi menjadi bagian yang sempit, dimana
tiap-tiap group dipisah oleh interval waktu tertentu yang menhasilkan satu
kanal. Arus saluran dalam sistem ini merupakan deretan pulsa yang bentuknya
harus dibentuk kembali (regeneratively repeated) oleh regenerative repeater sebab
deretan pulsa biasanya mengalami cacat dan redaman sewaktu transmisi
sehingga harus dibentuk ulang dan dikuatkan kembali pada jarak tertentu oleh repeater.
FDM yang telah dikembangkan
mencapai 10000 kanal pada sistem supermultiplex
dengan cara mengatur mengatur saluran transmisi dari saluran openwire dan kabel yang tidak ada
muatannya menjadi kabel koaksial. Sistem TDM telah dikembangkan untuk sistem short-haul dengan menggunakan kabel
simetris dan sistem jarak jauh dengan menggunakan kabel koaksial.
Sistem
transmisi FDM
Sistem transmisi FDM adalah
suatu sistem dimana sepasang penghantar mentransmisikan sejumlah arus
pembicaraan yang dimultiplex dengan membagi bidang frekuensi transmisi menjadi
bagian yang sama kecilnya untuk masing-masing kanal. Sistem ini terdiri dari 2
peralatan terminal dan repeater
seperti pada gambar dibawah.
Gambar. Sistem carrier
telepon
Peralatan
terminal (terminal equipment)
Peralatan terminal terdiri dari
bagian kirim yang mengirimkan frekuensi pembicaraan majemuk ke penguat ulang
transmisi saluran dan bagian penerima yang menerima arus tersebut dan mengubah
kembali menjadi arus pembicaraan seperti semula. Peralatan terminal terdiri
dari : modulator, demodulator, filter frekuensi , peralatan pencatu arus carrier dan peralatan ujung (terminating equipment).
Modulator
dan demodulator
1. Component of a
modulated waves (komponen
dari gelombang yang dimodulasi). Dalam sistem FDM , modulasi dan demodulasi
sangat penting. Modulasi adalah prroses pada frekuensi tinggi dimana frekuensi
tinggi itu diubah-ubah sesuai dengan arus pembicaraan atau sinyal yang
diinputkan, sedangkan demodulasi adalah proses pengubahan pada frekuensi tadi untuk
mendapatkan arus pembicaran semula. Frekuensi tinggi pemabwa disebut carrier. Sekarang notasikan amplitudo,
sudut frekuensi dan sudut fasa masing-masing A,C dan φ maka arus pembawa dapat
dinyatakan sebagai : ic = cos (t + φ). Bila A,C dan φ
diubah sesuai dengan arus pembicaraan , proses tersebut masing-masing dinamakan
: AM, FM dan PM. Yang paling banyak digunakan dalam sistem FDM adalah AM
sehingga dalam modul ini hanya akan dibahas mengenai AM.
Arti fisik dari AM adalah
superposisi perubahan dari arus pembicaraan terhadap amplitudo arus pembawa
seperti pada gambar 28.c. arus yang diperoleh demikian dinamakan arus yang
bermodulasi.
Gambar. Komponen AM
Jika
diumpankan arus carrier ic dan
arus pembicaraan ip yang
dinyatakan dalam :
ic = A cos (Ct + φphi) ............................................................... (13)
ip = a cos (Pt + θteta).................................................................. (14)
dimana : a,P
dan θ, masing-masing adalah amplitudo, sudut frekuensi dan sudut fasa dari arus
pembicaraan. Maka arus pembawa termodulasi akan diperlihatkan dengan persamaan
berikut :
im =
( A+a cos(Pt + θ)) cos (Ct + φ)
= A
cos (Ct + φ) + (KA/2) cos ((C+P)t + (φ+θ))
+ (KA/2) cos ((C-P)t + (φ - θ)) ....................................................... (15)
dimana : K =
(a/A) ;
(0<K<=1) menyatakan kedalaman modulasi atau derajat modulasi.
Pembawa termodulasi ini terdiri dari 3 komponen frekuensi seperti terlihat pada
persamaan (15). Suku pertama menyatakan arus pembawa yang diberikan dalam
persamaan (13), suku kedua dan ketiga adalah komponen-komponen dengan sudut
frekuensi yang merupakan jumlah dan selisih sudut frekuensi arus pembawa dan
arus pembicaraan. Kedua komponen diatas dinamakan Upper Side Band (USB) dan Lowerr
Side Band (LSB) seperti pada gambar Komponen sudut frekuensi dari gelombang pembawa termodulasi.
2. Carrier Suppressed
SSB ( penekanan pembawa SSB). Gelombang termodulasi
terdiri dari 3 komponen : gelombang pembawa dan DSB. Dalam siaran radio (radio broadcast), pada sisi TX, ketiga
komponen diradiasikan bersama-sama dan pada sisi RX dideteksi dengan rangkaian
penyearah sederhana untuk memperoleh siaran.
Gambar. Komponen sudut frekuensi dari gelombang
pembawa termodulasi
Gambar. Spektrum sudut frekuensi
gelombang pembawa yang termodulasi arus pembicaraan
Gambar. Gambaran lain arus pembicaraan
dan gelombang pembawa termodulasi
Dalam sistem FDM biasanya yang
ditransmisikan hanya satu bidang sisi SSB dari ketiga komponen diatas. Sistem
ini dinamakan “sistem transmisi satu bidang sisi dengan penekanan carrier” atau lebih sederhananya SSB dan
mempunyai keuntungan sebagai berikut :
- Arus saluran tidak mengandung komponen pembawa dengan amplitudo besar, yang dapat memberikan beban lebih pada repeater.
- Bidang frekuensi yang diperlukan dapat menghemat penguat ulang transmisi, sebab hanya satu bidang sisi yang ditransmisikan.
Prinsip dari
SSB diperlihatkan dalam gambar 32 dimana arus pembicaraan P memodulasi arus carrier C, yang menghasilkan USB dan LSB C±P. Kedua
bidang sisi disaring dan yang dikirim dari terminal TX ke penguat ulang saluran
hanya USB C+P. Pada sisi RX, USB yang diterima memodulasi arus pembawa yang
lain yang mempunyai sudut frekuensi C yang sama dengan arus carrier yang ada pada terminal TX, dan
akhirnya LSB Pada dari hasil modulasi ini disaring. Jadi pengiriman SSB
memungkinkan untuk menghasilkan kembali arus pembicaraan pada terminal RX. Hal
ini dikenal dengan istilah demodulation.
Gambar. Prinsip transmisi SSB
Dalam transmisi SSB, perlu
memilih satu sisi USB atau LSB sehingga dipasang filter frekuensi yang
berfungsi menghilangkan frekuensi yang tidak diinginkan. Filter dibagi menjadi
empat jenis yaitu LPF, HPF, BPF dan BEF (Band
Pass Filter). Untuk gelombang pembawa telepon di sisi terminal, diperlukan
filter yang banyak dan mahal.
3. Ring modulator. Pada
mulanya elemen-elemen modulator umumnya terbuat dari bahan germanium, sekarang
sudah digantikan dengan transistor dan IC. Pada bagian ini akan dijelaskan
mengenai prinsip modulator dalam hal ring modulator dengan elemen germanium.
Impedansi germanium mendekati
nol bila dicatu maju dan mendekati tak terhingga jika diberi bias mundur.
Rangkaian dasar dari ring modulator seperti gambar 33. Sekarang perhatikan
bentuk gelombang arus yang keluar dari rangkaian ekivalen ring modulator pada
gambar 34.a dan 34.b, setiap setengahputaran positif atau negatif dari
pergantian catuan yang diberikan oleh arus carrier,
karena arus frekuensi pembawa >> arus pembicaraan, maka gelombang arus carrier mmendekati bentuk gelombang
persegi bipolar. Gambar 34.a dan b dapat diganti dengan rangkaian switch (pemindah) seperti gambar 35.
Oleh karena itu, arus
pembicaraan P, arus carrier C dan
arus carrier yang termodulasi S dapat
digambarkan seperti gambar 36, dimana komponen-komponen utama dari gelombang
pembawa yang termodulasi adalah C±P.
Gambar. Rangkaian dasar ring modulator
Gambar 34. Rangkaian ekivalen ring modulator
Gambar. Rangkaian ekivalen ring modulator dalam
bentuk switch
Gambar. Gelombang pembawa
dimodulasi oleh arus pembicaraan dalam ring modulator
4. Multistage
modulation. Dalam multiplexing arus pembicaraan dengan frekuensi
0,3 - 3,4 KHz, untuk menyusun secara sistematis SSB dari gelombang pembawa
termodulasi , sehingga bidang-bidang sisi tersebut tidak terletak pada daerah
frekuensi yang sama dengan cara frekuensi pembawa diberi jarak antara yang
cukup dari 4 KHz. Secara teknis arus pembicaraan yang banyak sukar untuk
dimultiplex dalam satu tingkat modulasi, sehingga diperlukan modulasi tingkat
tinggi dengan cara modulasi secara bertingkat (multistage).
Gambar 37 memperlihatkan susunan
dari peralatan kirim dan pengelompokan alokasi frekuensi dalam hal pengubah
kanal (channel translator) untuk 12
arus pembiaraan. Pertama, tiga arus pembicaraan memodulir frekuensi –frekuensi
pembawa kanal (channel carrier
frequencies) masing-masing dari 12,16, dan 20 KHz, dan USB dari tiap-tiap
gelombang carrier termodulasi diambil untuk melewati
masing-masing BPF. Ketiga USB ini digabungkan membentuk satu pre-group yang
secara virtual berisi 12 arus pembicaraan.
Gambar. Susunan peralatan pengubah kanal dan alokasi frekuensi
Proses untuk membentuk 1
pre-group yang terdiri dari 3 arus pembicaraan, dinamakan translasi kanal, dan
untuk membentuk 1 basic group yang
terdiri dari 4 pre-group dinamakan translasi pre-group. Sistem modulasi
bertingkat tersebut dinamakan modulasi bertingkat 3 x 4 dan diakui
internasional sebagai salah satu standar sistem modulasi . Bagian kirim dari
peralatan terminal, mengirimkan sekelompok dari sejumlah arus pembicaraan yang
telah ditranslasi ke penguat ulang saluran (repeater
line) atau group yang dibentuk melalui tingkat-tingkat modulasi yang
dibutuhkan oleh sistem transmisi yang bersangkutan dari unsur-unsur arus
pembicaraan :
3 x 4 x 5 = Basic Supergroup
3 x 4 x 5 x 5 = 300 Basic Mastergroup
3 x 4 x 5 x 5 x 5 x 3 = 900 Basic Supermastergroup
3 x 4 x 5 x 5 x 5 x 3 x 4 = 3600 Basic
Jumbogroup
Bagian penerima mendemodulasi
arus saluran sampai menghasilkan kembali unsur-unsur arus pembicaraan semula.
5. Peranan dari arus sinyaling dan frekuensinya. Pembahasan
diatas diberikan hanya pada arus pembiaraan, tidak termasuk arus sinyaling yang
membawa bermacam-macam informasi untuk melayani pengendalian dari penyambungan
sistem sentral (exchange switch) yang
akan memberikan sambungan pembicaraan. Dalam mendisain satelit transmisi ,
biasanya diusahakan sedemikiaan rupa sehingga dapat mengirimkan arus sinyaling
maupun arus pembicaraan yang telah dimultiplex. Dalam sistem FDM pada
kebanyakan negara, arus sinyaling ditempatkan diluar daerah arus frekuensi
pembicaraan (outband signalling current
system) dan dikirim kesaluran yang tidak dipakai oleh arus pembicaraan (in the absence of speech current). Arus
frekuensi sinyaling dalam suatu periode pre-group dialokasikan seperti terlihat
dalam gambar.
Gambar. Alokasi frekuensi untuk masing-masing arus
sinyaling
Carrier
current common supply equipment
Dalam sistem FDM diperlukan
bermacam-macam arus pembawa untuk : modulator, demodulator, arus supervisi repeater. Peralatan pembawa mencatu arus
arus pembawa pada bagian yang memerlukan arus pembawa. Peralatannya seperti
pada gambar 39 adalah osilator utama penghasil harmonisa, pembagi frekuensi (frequency demultiplier), BPF, penguat
pembagi (distributing amplifier)
panel pembagi. Osilator utama menghasilkan frekuensi dasar yang stabil untuk
semua frekuensi pembawa. Osilator yang dipakai adalah osilator kristal yang
menghasilkan frekuensi dengan kestabilan tinggi dan ditempatkan dalam
thermostat. Frequency divider adalah pengubah frekuensi yang menghasilkan 1
: n, dimana n adalah bilangan bulat dari input
frequency . Pembagi frekuensi umpan balik yang menggunakan ring modulator,
banyak dipakai untuk memenuhi kestabilan yang diperlukan. Gambar 39 adalah
skema dasar dari pembagi frekuensi umpan balik dengan faktor pembagi 1 : n.
Gambar. Prinsip pembagi frekuensi feedback
Bila pembagi frekuensi diberi
catu, akan keluar sedikit noise pada
outputnya. Semua noise kemudian
dikembalikan senilai n-1 kali frekuensinya dan komponen-komponen perkalian
frekuensinya disaring untuk memperoleh frekuensi dari (n-1)fo, dimana fo
adalah 1/n dari frekuensi input. Output BPF kemudian dimasukkan ke modulator
setelah dikuatkan oleh penguat 2.
Jika f adalah frekuensi input, maka output modulator menjadi f ± ((n – 1) / (n)) f, dan hanya frekuensi LSB f
/ n yang akan dikuatkan dan diinputkan ke modulator. Keberlanjutan dari
pembagian frekuensi berlangsung jika gain
dari modulator, amplifier 1, pembagi frekuensi dan amplifier 2 adalah >
1.Dari frekuensi dasar, banyak harmonis yang dihasilkan dalam penghasil
harmonisa yang lebih tinggi (higher
harmonic producer) yang prinsip kerjanya dilukiskan dalam gambar 40. Suatu lilitan magnetis yang dapat
menyerap (saturable magnetic coil)
digunakan untuk menghasilkan harmonisa-harmonisa yang lebih tinggi. Bila arus
sinusiodal melewati coil diatas level tertentu maka = 1 (on). Terjadi saturasi
pada inti coil sehingga sifat induktansi berkurang, 2. Pengisian dan
pengosongan kondensator C2 terjadi bergantian, 3. Arus pulsa pengosongan yang
hanya mengandung harmonisa ganjil melewati beban R2. Penyearah gelombang penuh
dari gelombang arus pengosongan memungkinkan diperolehnya harmonisa genap. Arus
pembawa dan arus supervisi didapat dari harmonisa yang lebih tinggi dengan
mnggunakan BPF yang sesuai.
Arus-arus ini dikuatkan dengan
penguat pengarah dan diteruskan ke beban masing-masing melalui pembagi.
Gambar. Prinsip harmonic
producer
Peralatan pencatu arus pembawa
sangat penting dalam sistem FDM karena arus pembawa dan arus supervisi akan
terhenti jika pencatunya mengalami gangguan, sehingga sirkuit telepon juga
mengalami gangguan. Untuk mencegah keberlangsungan catuan arus kepada pembawa,
ditambahkan peralatan backup Peralatan
pencatu arus juga dapat ditambahkan osilator untuk mencatu arus sinyaling.
Dalam sistem multiplex, digunakan backup osilator
kristal (quartz oscillator), tunning fork oscillator, atau tunning element oscillator.
Terminating
equipment
Dalam multipllex transmission section, sirkuit telepon terdiri atas 4
kawat yang mempunyai arah transmisi 2 arah, E ke W dan W ke E. Berlawanan dengan transmisi dalam
multiplex, pada pihak pelanggan, saluran digunakan untuk bothway atau atas dasar 2 kawat. Terminating Equipment adalah peralatan yang mengubah sistem
transmisi 2 kawat menjadi 4 kawat (4W) atau sebaliknya dan terdiri dari lilitan
garpu (hybrid coil) yang terdiri dari
3 pasang coil dan 1 balancing network.
Bila keadaan saluran memungkinkan, hybrid
coil dapat diganti dengan hybrid
resistance. Saluran transmisi 2W-4W-2W yang mengandung repeater line W-E dan E-W tidak mempunyai hybrid coil.
Arus pembicaraan 1 yang datang
dari saluran 1 pada titik Pada bercabang menjadi i1 dan i2.
Arus i2 tidak dapat
melalui amplifier A2. Arus i1
melewati A2 untuk membuat loop
tertutup. Setiap kali i1
membuat 1 putaran, diperkuat dan menyebab suatu keadaan osilasi atau singing
dimana saluran tidak dapat dipakai berkomunikasi. Oleh karena itu, dipasang hybrid coil pada P dan Q, dimana arus E
–W dan W – E dipisahkan saat ditransmisikan. Coil memberikan redaman
transmisi yang agak berbeda sesuai dengan input
to output directions dan juga
meredam transmisi dari bagian terminal 4W ke bagian kirim 4W dengan redaman
tertentu.
Misalkan impedansi input dari
saluran betul-betul imbang, maka arus pembicaraan dari HYB LINE terbagi ke HYB
OUT dan HYB IN dan tidak ada arus yang masuk ke BN, arus pembicaraan dari HYB
IN terbagi ke HYB LINE dan BN (Balancing
Network), tidak ada yang ke HYB OUT. Prinsip kerja coil dapat
diilustrasikan dalam gambar.
Gambar. Peristiwa pensinyalan
Gambar. Penyisipan hybrid coil
Gambar. Susunan hybrid coil
Gambar. Pembagian arus dalam hybrid coil
Pertama, bila ic mengalir, seperti dalam
(a) melalui coil 2-5, oleh karena gaya gerak listrik g.g.l E1, g.g.l
yang mempunyai amplitudo sama kemudian diinduksikan kedalam coil 3-3T dan 3T-4.
Oleh karena itu, bila ZA = ZN maka didapatkan arus yang
sama, ia = in yang melalui ZA
dan ZN , dan tidak ada arus yang melalui ZB karena ia
dan in saling berimbang.
Tidak ada arus yang melalui ZB berarti tidak ada arus pada HYB OUT.
Kedua, bila ia
mengalir, seperti dalam (b) melalui 3T-4 oleh karena gaya gerak listrik g.g.l E2,
g.g.l yang mempunyai amplitudo sama kemudian diinduksikan kedalam coil 2-5 dan
3-3T. Oleh karena itu, bila ZB ditentukan harga yang sesuai (mungkin
1 / (4n2) dari ZC
) maka g.g.l dalam coil 3-3T akan = beda potensial yang ada pada ZB , dan g.g.l tersebut = yang ada
dalam coil 3-3T karena flux magnetis yang melingkari kedua coil sama. Jika ada
beda potensial pada 3-8, maka tidak ada arus mengalir melalui ZN
meskipun ZN dihubungkan dengan 3-8.
Umumnya harga dari 2n2 ditentukan
= 1dan daya dari HYB LINE terbagi ke HYB OUT dan HYB IN dan tidak ada arus yang
masuk ke BN . impedansi dari BN didesain sedapat mungkin mendekati / sama
dengan impedansi input dari saluran 2W untuk mencegah terjadinya osilasi atau
singing dalam sistem transmisi. BN yang bagus dibuat dari L,R dan C sehingga
impedansinya dapat diatur denga merubah kombinasi ketiga komponen untuk
mendapatkan impedansi yang diinginkan. BN yang sederhana terbuat dari R dan C.
Repeater
equipment
Peralatan penguat ulang terdiri
dari amplifier dan equalizer yang masing-masing berfungsi untuk mengkompensir
redaman dan cacat dalam redaman (attenuation
distortion) sewaktu transmisi melewati saluran antar penguat ulang.
Terminal
repeater equipment
Terminal penguat ulang adalah
bagian peralatan terminal dan terdiri dari penguat kirim, penguat penerima
serta equalizer. Penguat kirim ditempatkan diantara modulator dan saluran
transmisi . Amplifier kirim mengeraskan arus pembawa modulasi multiplex yang
keluar dari modulator.
Penguat terima meratakan (equalizes) cacat redaman dari arus
frekuensi saluran yang diterima kemudian dikuatkan dan diteruskan ke
demodulator.
Intermediate
repeater equipment
Peralatan penguat ulang antara
dipasang pada interval tertentu dalam saluran, antara peralatan terminal kirim
dan peralatan terminal terima. Repeater meratakan
dan menguatkan arus saluran yang telah mengalami redaman dan cacat. Beberapa repeater antara diberi fungsi sebagai
peengatur level otomatis (aoutomatic
level regulation). Peralatan penguat antara ditempatkan dalam lubang bawah
tanah atau dalam kotak repeater
diatas tanah, dan dicatu dari suatu stasiun yang dijaga (attended station).
Equalization
and automatic level regulation
Arus frekuensi saluran terdiri
dari sejumlah frekuensi. Sewaktu ditransmisikan, frekuensi yang lebih tinggi
mengalami redaman lebih besar, arus saluran yang diterima mungkin mempunyai
karakteristik redaman frekuensi yang tidak sama, seperti terlihat pada gambar
45. Untuk itu setiap repeater
dilengkapi dengan equalizer yang bersifat mengkompensasi kehilangan/rugi (loss-compensation character) pada
inputnya atau dengan membuat karakteristik penguatan frekuensi yang miring.
Proses ini dikenal dengan penyamarataan (equalization).
Gambar. Loss akibat saluran VS frekuensi
Selanjutnya, pengaruh kehilangan
yang disebabkan oleh saluran, yang berubah ubah karena berubahnya temperatur,
dihilangkan dengan pengaturan level otomatis yang keluar dari repeter, sesuai dengan level arus
supervisi yang mendeteksi perubahan loss.
Feedback
Amplifier
Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, untuk mengkompensasi loss
karena saluran, digunakan amplifier. Amplifier yang dipakai harus memenuhi
syarat untuk penguatan sejumlah arus pembicaraan secara simultan, sehingga
digunakan penguat umpan balik (feedback
amplifier).
Penguat umpan balik adalah
penguat yang sebaian outpunya dimasukkan kembali ke inputnya melalui rangkaian
kopel. Dalam penguat umpan balik positif, penguatan >> penguatan tanpa
umpan balik. Dalam penguatan umpan balik negatif, penguatan << penguat
tanpa umpan balik.
Penguat umpan balik negatif
mempunyai kelebihan, diantaranya :
- Dapat diperoleh penguatan karakteristik frekuensi
- Kecacatan non-linear dapat diperbaiki
- Internal noise dapat lebih baik
- Penguatan stabil, tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan catu, juga tidak mudah rusak
- Impedansi masuk/keluar dapat dipertukarkan
- Gambar Prinsip feedback amplifier menunjukkan prinsip penguat umpan balik .
Gambar. Prinsip feedback amplifier
Tegangan keluar adalah jumlah
dari tegangan keluar penguat tanpa umpan balik E1 dan tegangan keluar penguat umpan balik E2 .
E = E1 + E2
Dimana E1
= μe
E2
= μβ E
Sehingga E
= μe + μβ E
Atau E
= μe / ( 1- μβ )
Misalkan
semua nilai diatas dalam keadaan tetap.
Konstanta penguatan A diperoleh
dengan membagi kedua ruas dengan e , sehingga diperoleh :
Yang
memberi keuntungan seperti diatas adalah tegangan keluaran yang dikembalikan
cukup besar atau karena μβ >> 1, gain dari amplifier hanya ditentukan oleh β dan tidak dipengaruhi
oleh μ. Susunan rangkaian β (feedback)
direncanakan sedemikian rupa sehingga pada bermacam-macam karakteristik
frekuensi, diperoleh konstanta penguatan A. Sifat dari umpan balik dipengaruhi
oleh 1 – μβ , atau kembali ke perbedaan dalam persamaan
16.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar